Di Zaman sekarang pastinya sudah banyak orang yang memiliki kamera mirrorless, kamera saku, kamera DSLR, kamera polaroid, kamera video, dan kamera pada ponsel atau smartphone. Pastinya anda punya kan ? Apalagi bagi pecinta fotografi.
Teknologi digital saat ini sudah berkembang dengan begitu pesat dan canggih, begitupun dengan kamera yang juga mengalami perkembangan cukup drastis dan sangat cepat dengan perkembangan inilah akhirnya membuat teknologi khususnya pada kamera banyak memiliki kemudahan yang dirasakan banyak kalangan manusia dan para pecinta fotografi.
Apakah Anda pernah tau bahwa kamera yang saat ini memiliki kecanggihan ternyata juga memiliki sejarah yang begitu panjang lho. Anda ingin tahu sejarahnya ? Penasaran ? tenang saja pada artikel kali ini akan membahas mengenai sejarah perkembangan kamera dari zaman dulu hingga saat ini.
Yuk, Simak Artikel Berikut Ini Sampai Selesai Ya…. !
SEJARAH KAMERA DARI MASA KE MASA
A. Kamera Obscura
Kamera Obscura merupakan kamera pertama kali yang muncul di dunia sekitar tahun 1.000 setelah Masehi oleh Al-Haitam atau Alhazen. Kamera yang berasal dari bahasa latin ini memiliki arti “ ruang gelap ”. Kamera yang ini diciptakan dengan konsep lubang yang kecil pada sebuah kotak gelap yang disinari cahaya dimana ini mampu menciptakan sebuah gambar. Perkembangan kamera pun juga terus dilakukan agar mendapatkan kualitas gambar yang baik.
Pada abad ke-11, Alhazen menuliskan sebuah buku berjudul “ Kitab Al-Manazir ” yang berisi tentang optik dan akhirnya dipelajari oleh beberapa ilmuwan barat salah satunya yaitu Joseph Kepler. Ilmuwan barat tersebut lalu mengembangkan fungsi dari kamera itu dengan memanfaatkan lensa negatif di belakang lensa positif, dari sinilah kamera tersebut dapat memperbesar proyeksi gambar. Prinsip inilah yang akhirnya dijadikan dalam dunia fotografi sebagai lensa foto jarak jauh modern.
Untuk membuktikan teori – teori yang ada di dalam buku tersebut, akhirnya fisikawan Muslim ini menyusun Al Bayt – Al Muzlim atau yang sering dikenal dengan sebutan kamera obscura atau kamar gelap.
Selain Joseph Kepler ilmuwan lain yang mempelajari buku alhazen yaitu Robert Boyle juga mulai menyusun kamera dengan bentuk yang kecil, tanpa kabel. Jenisnya ini adalah kotak kamera obscura yang diciptakan pada tahun 1665 M. 900 tahun kemudian, berawal dari penemuan Al-Haitam atau Alhazen, terciptalah pelat – pelat foto pertama kali digunakan untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura secara permanen.
B. Kamera Daguerreotypes dan Calotypes
Setelah 900 tahun penemuan kamera obscura, di tahun 1937 seorang bangsawan Prancis yaitu Joseph Nicephore Niepce akhirnya menemukan konsep terbaru dalam dunia fotografi yang lebih praktis yang akhirnya diberi nama sebagai Daguerreotypes.
Di dalam sebuah kotak yang kecil dengan lubang cahaya ia menambahkan sebuah pelat tembaga dan juga perak yang kemudian ditambahkan uap yodium sehingga membuat kamera generasi ini akan lebih sensitif terhadap cahaya. Setelah melakukan exposure pada kamera, gambar ini akan terbentuk dari uap merkuri dan larutan natrium klorida.
Joseph Nicephore Niepce bekerjasama dengan partnernya Louis Daguerre akhirnya menemukan kamera ini, yang akhirnya mematenkan penemuannya memberikan nama kameranya dengan kedua nama mereka sendiri.
Setelah munculnya kamera Daguerreotypes, ilmuwan lain yaitu Henry Fox Talbot menyempurnakan lagi pada bagian proses terbentuknya gambar dan berhasil menjual kamera Calotype sekitar tahun 1840-an.
C. Kamera Dry Plates (Plat Kering)
Kamera Dry Plates atau plat kering akhirnya mulai digunakan orang sejak tahun 1857. Kamera satu ini merupakan karya dari Desire van Monckoven. Setelah 14 tahun kemudian, kamera Dry Plates ini dimodifikasi oleh Richard Leach Maddox yang akhirnya berhasil dalam menciptakan kamera dengan plat basah yang memiliki kualitas serta kecepatan yang lebih baik lagi dalam hal pengambilan gambar.
Perjalanan kamera Collidion berjalan dengan begitu lancar hingga pada tahun 1878 saat ditemukannya emulsi gelatin yang akhirnya mampu untuk meningkatkan sensitivitas kamera, sehingga kamera tersebut dapat mengambil gambar lebih spontan.
Pada saat itulah tripod dan alat bantu kamera lainnya tidak begitu dibutuhkan untuk membantu proses mengambil gambar. Sebuah kamera yang berukuran kecil ini memiliki berat yang sedang dan dapat dipegang menggunakan tangan kosong sehingga terciptalah kamera ini.
D. Kamera Kodak dan Kamera Film
Bagi Anda yang terlahir di tahun 80-an hingga 90-an pasti pernahkan mengenal atau melihat kamera yang menggunakan roll film didalamnya yang kemudian dapat dicetak menjadi sebuah foto, bukan? Yah, kamera ini sering disebut sebagai kamera Kodak namanya.
Sebenarnya, untuk kamera ini sudah dimulai berkembang satu abad sebelumnya, yaitu sejak tahun 1885 oleh George Eastman yang memulai menggunakan kamera ini untuk proses produksi film kamera, yang akhirnya pada tahun 1888 hingga 1889 berkembang menjadi seluloid.
Kamera film ini ia beri nama dengan Kodak yang mulai diperkenalkan kepada publik dan masyarakat sejak tahun 1888. Perkembangan kamera ini tentu saja lebih canggih lagi dari penemuan kamera sebelumnya, karena kamera ini hanya terdiri dari satu shutter speed dan satu buah lensa fokus saja.
Sampai akhir abad ke-19 Eastman telah berhasil menciptakan berbagai model kamera film, yang termasuk kamera berbentuk kotak dan bahkan ada kamera lipat.
Meskipun kamera kodak ini telah berhasil membuat semua kalangan dengan mudah menjangkau fotografi. Untuk kamera pelat sendiri masih banyak juga peminatnya karena kualitasnya sendiri lebih baik. Jika berbicara persaingan nih dengan kamera roll, kamera pelat pada zaman itu memang telah dilengkapi dengan majalah yang berguna untuk menahan beberapa pelat sekaligus.
E. Compact Camera dan Canon
Sejarah kamera berikutnya dilanjutkan oleh hadirnya kamera compact yang diteliti oleh Oskar Barnack di Leitz. Oskar Barnack ini menggunakan film ukuran 35mm untuk membuat kamera bisa menciptakan pembesaran gambar dengan kualitas sangat baik.
Pada tahun 1913, terbentuklah sebuah prototype Ur-Leica, kamera dengan ukuran 35 mm yang mengalami penundaan pengembangan karena adanya perang dunia pertama. Setelah beberapa kali telah mengalami pengembangan pada bagian fitur, akhirnya kamera ini mulai dijual secara luas ke publik pada tahun 1923. Para konsumen pun merasa sangat puas dan begitu baik dalam menyambut inovasi terbaru dari kamera yang satu ini.
Setelah beberapa kali mengalami pengembangan fitur, kamera Ur-Leica mulai dijual luas ke publik pada tahun 1923. Konsumen pengguna kamera bahkan yang suka akan fotografi tersebut merasa sangat puas dan menyambut baik inovasi kamera yang satu ini.
Dari sinilah muncul perusahaan pembuat kamera yang bersaing dengan Ur-Leica, yaitu kamera Canon dimana perusahaan ini berpusat di Jepang. Canon juga menciptakan kamera dengan film cine berukuran 35 mm yang akhirnya bersaing ketat dengan kamera Ur-Leica.
Kamera yang diciptakan di negara matahari terbit ini menjadi begitu populer setelah peperangan berakhir yang terjadi di negara Korea yang membuat para veteran Jepang membawa banyak sekali kamera ini ke negara Amerika Serikat.
Hingga saat ini kamera Canon sendiri terus berinovasi dalam memproduksi berbagai macam kamera yang canggih lainnya, sehingga membuat bisnisnya pun berjalan dengan lancar dan berkembang sampai saat ini.
F. Kamera TLR dan SLR
Kamera TLR merupakan singkatan dari twin lens reflex, sementara kamera SLR merupakan singkatan dari single lens reflex. Kamera TLR ini pertama kalinya oleh Heidecke Rolleiflex dan Franked pada tahun 1928.
Kamera TLR ini sempat bertahan beberapa dekade dan cukup populer saat itu, sebelum akhirnya diciptakannya kamera SLR. Pada kamera SLR ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari kamera TLR mulai diproduksi sejak tahun 1933 yang dikenal oleh Ihagee Exacta, kamera SLR begitu kompak untuk pertama kali menggunakan 127 roll film.
Setelah 3 tahun kemudian seorang penemu Barat dengan memanfaatkan kamera SLR film 35mm yang berjenis Kine Exacta. Secara umumnya nih, kamera TLR ini telah dilengkapi oleh 2 lensa objektif yang panjang fokusnya sama.
Pada lensa pertama disini berfungsi sebagai pengambil gambar sedangkan lensa yang lainnya berfungsi untuk menangkap bayangan yang masuk ke dalam lensa pertama. Pada SLR sendiri hanya terdapat satu lensa yang telah dikombinasikan dengan sensor gambar digital.
Kamera SLR ini telah dipopulerkan oleh perusahaan Asahi Optical yang berada di negara Jepang, untuk pertama kalinya perusahaan tersebut meluncurkan kamera SLR dengan ukuran 35mm yang diberi nama Asahiflex. Di tahun 1950-an, sudah mulai bermunculan pembuat kamera yang ada di Jepang yang memasuki Pasar kamera SLR, diantaranya yaitu Canon, Yashica dan Nikon.
Nikon sendiri memasuki pasar dari kamera SLR yang diberikan label nama yakni Nikon F yang memiliki kualitas hasil potret yang begitu baik dan menjadikan kamera Nikon ini sangat populer masa itu. Pada series F ini muncul bersamaan dengan series sebelumnya yakni series S dari kamera SLR yang akhirnya membuat reputasi kamera Nikon ini menjadi sebagai peralatan kamera profesional yang berkualitas semakin melejit.
G. Kamera Analog
Pada tahun 1981 merupakan tahun dimana awal munculnya kamera analog dari Sony Mavica yang berasal dari singkatan Magnetic Video Camera. Ini merupakan kamera analog pertama yang dapat mencatat sinyal piksel terus menerus sebagai mesin rekaman video.
Di tahun 1986 muncullah sebuah kamera elektronik dengan nama Canon RC – 701. Kamera Canon ini merupakan kamera elektronik pertama kali menjadi pelopor produsen kamera yang dapat memotret aktivitas perlombaan yang ada di event olahraga akbar, atau bahkan Olimpiade 1984 dimana kamera ini ikut andil dalam mengabadikan momen dengan mencetak foto Yomiuri Shinbun, yang ada di dalam surat kabar Jepang.
Di negara Amerika Serikat sendiri, kamera Canon RC – 701 merupakan kamera pertama yang digunakan sebagai media publikasi di negara tersebut khususnya untuk reportase live yang ada di USA Today, dan digunakan juga untuk memperlihatkan pertandingan Baseball World Series masa itu.
Namun sangat begitu disayangkan ternyata kamera analog kurang mendapatkan respon yang baik karena adanya beberapa faktor diantaranya yakni biaya kamera yang mahal yakni hingga US $ 20.000, dengan kualitas yang buruk jika dibandingkan dengan kualitas kamera film serta kurangnya printer yang terjangkau dan berkualitas masa itu.
Pada tahun 1988, Kamera canon RC – 250 Xapshot merupakan kamera elektronik analog pertama yang dipasarkan pada konsumen. Tidak hanya kamera itu saja ditahun yang sama muncul kamera yang tak kalah populernya saat itu yakni Nikon QV-1000C yang dirancang khusus sebagai kamera untuk pers dan tidak dipasarkan bebas ke publik.
Produksi kamera ini pun tidak begitu banyak hanya ada beberapa ratus unit saja dan itu hanya untuk pers. Kamera ini dapat merekam dengan skala putih abu – abu serta mampu dicetak di dalam surat kabar yang sama dengan kualitas film. Tampilan kamera tersebut sudah menyerupai kamera digital single lens reflex ( DSLR ) kamera modern. Untuk gambarnya disini juga dapat disimpan dalam format disket video atau video Disc.
Namun seiring perkembangan zaman, kamera analog ini memang kurang mendapatkan respons dan antusias yang positif dari masyarakat karena biaya penggunaannya sangat mahal serta kualitas gambarnya kurang bagus apabila dibandingkan dengan kamera lain pada umumnya. Namun seiring perkembangan zaman terciptalah aplikasi kamera analog sekarang banyak dipakai pada kamera CCTV.
H. Kamera Digital
Kamera berikutnya disini yakni kamera digital yang merupakan kamera yang berbeda dari jenis kamera pendahulunya seperti kamera analog terutama karena kamera digital yang tidak menggunakan roll film, namun kamera ini mampu menyimpan dan menangkap foto bahkan video di dalam kartu memori digital atau penyimpanan eksternal yang baik dan resolusi yang lebih tajam. Sehingga membuat kamera ini menjadi disukai oleh kalan fotografi saat ini.
Kamera digital ini merupakan kamera yang digunakan pada kamera ponsel saat ini. Kamera ponsel ini telah melalui perjalanan yang cukup panjang dan kamera digital saat ini sekarang sudah punya kemampuan semakin kompleks dan canggih.
Beberapa kelebihan dari kamera digital ini yaitu kemampuan komunikasi nirkabel seperti infra red, Wifi dan bluetooth. Kemudian dapat berguna untuk mentransfer data, video, file, mencetak dan berbagai foto dan lain – lain.
Namun disini apakah Anda mengetahui bahwa kamera digital pertama kali dikembangkan oleh perusahaan yang berasal dari negara Jepang produk yang dikembangkan ini bernama Fuji DS-1P. Pada tahun 1988, kamera digital ini sudah dilengkapi dengan kapasitas memori sebesar 16 MB yang berguna untuk menyimpan semua data foto – foto yang dipotret.
Untuk pertama kalinya dipasarkan secara komersial yang di jual mulai bulan Desember tahun 1989 di negara Jepang yang diperkenalkan oleh perusahaan yang bernama Fuji. Pada tahun 1990 Dycam model 1 ini merupakan kamera digital pertama yang tersedia di negara Amerika, namun kamera digital ini kurang mendapatkan respon yang baik di pasaran karena ada beberapa faktor salah satunya yaitu faktor biaya yang mana kamera ini sangat mahal untuk ukuran masa itu, selain itu kamera digital ini hanya bisa memproduksi gambar dengan kualitas hitam putih dengan tingkat resolusi gambar yang rendah.
Selanjutnya nih pada tahun 1992 ini hadirlah LogiTech Fotoman dengan kamera yang dilengkapi oleh CCD sensor gambar. Hasil pemotretan ini dengan mudah akan disimpan secara digital dan ini dapat terhubung langsung ke komputer untuk di download maupun di unduh.
Perusahaan Fuji sendiri awal mula memperkenalkan kamera digital ini pada tahun 1989. Setelah itu tahun 1991, pertama kalinya kamera digital kodak DCS – 100 dengan resolusi kamera 1,3 MP dan dibandrol dengan harga sekitar US$ 13.000.
Pada format foto kamera digital ini beralih menjadi MPEG dan JPEG dengan format inilah Anda dapat menyimpan data foto tidak akan memakan banyak ruang atau tempat penyimpanan. Di Tahun 1995, kamera digital ini telah dikembangkan oleh Hiroyuri Suetaka dengan memberikan kristal cair di bagian belakang lensa dengan nama kamera Casio Qv-10.
Berikutnya nih pada saat tahun 1996 , kamera digital telah rilis pertama kali di pasaran yakni Kodak DC-25 diaman kamera ini telah menggunakan teknologi Compact Flash. Kamera DSLR sendiri awal mula ditemukan pada tahun 1999 yang mana ditemukan pada saat peluncuran produk dari Nikon D1 yang akhirnya berhasil untuk menekan biaya produksi kamera ini hingga US$ 6000 saja. Jenis kamera digital ini dapat menghasilkan sebuah foto dengan kualitas yang baik dan memiliki resolusi tinggi dengan ukuran kala itu yaitu 2,74 MP.
Semenjak tahun 2010 hingga saat ini, kamera digital terus berkembang bahkan ber-revolusi berlomba-lomba untuk memberikan teknologi yang semakin hari semakin canggih dan mutakhir yang begitu memudahkan kita untuk mengabadikan setiap momen berharga serta indah dalam hidup yang kita tuangkan di dalam foto dan video dengan hasil yang tajam dan jernih.
Pada kamera DSLR sendiri, hingga saat ini masih banyak digunakan oleh para fotografer baik yang profesional maupun pemula dengan berbagai macam lensa yang dapat diganti-ganti.
Tidak hanya itu, secara umum, untuk harga kamera DSLR kini tidak semahal dulu, meskipun saat ini kamera mirrorless sudah menjadi alternatif lain selain kamera DSLR yang semakin hari semakin digemari dan diminati oleh fotografer dan pecinta fotografi pemula.
Demikianlah, sejarah yang cukup panjang tentang awal mula perjalanan terciptanya kamera seiring berkembangnya zaman saat ini. Semoga dengan artikel kali ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam dunia fotografi tentang sejarah perkembangan kamera ya !!!