Di dunia fotografi digital, foto dengan pencahayaan yang terlalu terang sehingga membuat cukup kesulitan saat dibedah dalam proses editing foto. Namun, jika terdapat area yang gelap dalam sebuah foto di sini kalian bisa memanipulasinya ke dalam proses editing dengan menggunakan software tertentu. Salah satu cara mudahnya nih untuk menentukan exposure dengan melihat histogram. Cara ini begitu berguna untuk menentukan exposure.
Sayangnya, banyak histogram yang hadir pada kamera digital ini masih berukuran kecil di layar LCD kamera DSLR. Sehingga membuat seorang fotografer kesulitan dalam hal melihat histogram lebih detail sebuah foto. Histogram ini pastinya sudah tidak asing lagi nih bagi pecinta fotografi apalagi hal ini sudah bisa kalian temukan pada kamera digital modern sampai ada juga lho di software editing. Lalu, apa itu histogram kamera?
Yuk, simak penjelasan berikut ini …..!
Histogram adalah sebuah gambaran grafik yang digunakan untuk menghitung dan menunjukkan berapa jumlah pixel yang ada pada tone hitam dan tone putih. Ada juga yang berpendapat bahwa histogram ini adalah grafik yang bisa memberikan informasi gelap dan terang pada suatu foto. Sehingga membuat histogram ini menjadi sebuah fitur yang penting untuk mengetahui ketepatan exposure dalam sebuah foto.
Jika dalam penentuan exposure foto tidak tepat, kalian akan dihadapkan oleh dua hal yakni Under Exposure ( foto yang terlalu gelap ) atau Over Exposure ( foto yang terlalu terang ). Perlu kalian ingat, meskipun kamera digital sudah dilengkapi dengan layar LCD yang tajam dan cukup terang. Tidak membuat layar tersebut bisa kita andalkan dalam menentukan kualitas exposure sebuah foto. Banyak juga hasil foto terlihat terang pada layar LCD, namun kenyataannya hasil sesungguhnya nampak gelap. Dengan hal tersebut itu semua tergantung pada pengaturan LCD dalam kamera.
Dengan memanfaatkan histogram lah kalian bisa menentukan exposure foto. Namun berbanding terbalik dengan manfaatnya ternyata banyak nih fotografer yang belum paham bagaimana cara menggunakan fitur yang satu ini. Banyak orang yang menganggap bahwa histogram ini cukup rumit. Padahal nih ya kalau kita pelajari lebih jauh, fitur ini membuat kalian sebagai seorang fotografer adalah bisa memahami tentang gelap dan terang untuk menciptakan foto yang baik.
Berikut ini ada beberapa kegunaaan fitur Histogram pada kamera yang wajib kalian ketahui.
Bagaimana sih cara membaca dalam dalam sebuah foto melalui fitur Histogram ?
Cara membaca data pada fitur Histogram
Kualitas image preview pada kamera digital terkadang tidak sama seperti kenyataan aslinya. Pada layar LCD kamera, kalian tidak akan mudah untuk menemukan are yang gelap ataupun area yang terang. Sementara itu, grafik dalam histogram tidak pernah membohongi dan akan membuat hasil foto yang kalian hasilkan terlihat sempurna.
Ketika kalian mencoba belajar tentang fitur histogram ini, kalian juga akan memahami exposure sebuah foto lebih dalam lagi. Tidak hanya itu saja, membaca histogram disini perlu bagi kalian untuk melihat lebih detail. Yang perlu kalian perhatikan disini adalah fitur histogram ini juga menciptakan kontras dalam sebuah foto.
Karena hal ini juga akan membuat kalian mengerti seberapa baiknya sensor kamera yang kalian miliki dalam menangkap cahaya. Ada beberapa nih kamera yang menghadirkan histogram pada live Mode.
Dalam membaca histogram disini warna gelap mulai dari angka nol yang ada di bagian kiri grafik. Sedangkan warna terang atau putih akan mencapai angka skala maksimal 255 dan ini berada di bagian kanan. Untuk hasil pemotretan yang baik dengan menampilkan grafik ditunjukkan pada pola histogram berupa gunung dengan lembah di bagian kanan dan kiri yang ujungnya mendekati atau tepat di titik gelap ataupun terang.
Namun, ini semua tidak menjadi sebuah patokan resmi pada foto dengan histogram yang penting memiliki exposure yang tepat saja. Yang harus diperhatikan disini jika grafik menunjukkan jumlah pixel yang banyak dengan jumlah 255 atau mendekati 255, maka foto tersebut disebut over exposure ( terlalu terang ) sehingga detail yang kita tangkap di dalam gambar menjadi hilang.
Berbeda dengan jika grafik ini menunjukkan di angka 0 maka foto yang dihasilkan akan nampak gelap atau underexposed. Namun, tidak selamanya nilai 0 ini membuat foto menjadi underexposed. Oleh karena itu, kembali lagi ke subjek yang kalian potret. Jika subjeknya tadi berwarna gelap itu tandanya nilai nya 0 dan jika histogram ini dipahami dengan baik otomatis exposurenya akan tepat.
Melihat Histogram Ketika Memotret RAW
Ketika kalian melakukan proses pemotretan menggunakan kamera DSLR, beberapa kamera bisa langsung menampilkan histogram pada layar LCD sehingga kalian bisa dengan mudah memahaminya. Hal ini tentunya sangat penting jika digunakan dalam proses pemotretan sehingga kalian bisa langsung menemukan exposure dengan tepat pada foto.
Namun, masalahnya disini adalah ada beberapa kamera yang memunculkan histogram kamera yang hanya berwarna hitam putih saja. Hal ini cukup menyulitkan fotografer untuk menentukan warna apa yang terlalu gelap atau terang. Bahkan ada beberapa produsen telah menciptakan history RGB (Red, green dan Blue) untuk memudahkan kalian dalam penentuan exposure.
Disini yang harus diperhatikan adalah format yang kalian gunakan, apakah menggunakan format JPEG atau RAW. Untuk pricebook disini lebih disarankan untuk memotret menggunakan format RAW. Oleh karena itu file RAW ini mampu memberikan image dengan data yang lebih detail atau lengkap. Dengan adanya format RAW ini bisa memotret foto dengan bit 12 atau 14 bit, berbeda dengan format JPEG yang begitu terbatas hanya 8 bit saja. Jika kalian akan mengedit foto pun, file dengan format RAW sangat mudah untuk di utak atik agar menciptakan hasil foto yang sempurna.
Menentukan Bentuk Serta Kedalaman Foto
Dengan memahami histogram kamera, kalian dapat mengetahui bentuk dan kedalaman warna pada sebuah foto. Hal yang satu ini tidak begitu mudah dan sangat membutuhkan kejelian. Akan tetapi, dengan kita mempelajari berbagai macam histogram pada foto, sehingga membuat kalian menjadi semakin paham kedalam warna foto.
Jadi dapat disimpulkan disini bahwa Histogram ini adalah suatu dari sekian banyaknya fitur yang digunakan dalam menentukan kualitas data di sebuah foto. Tetapi disini tidak semua fitur histogram ini bisa kita anggap benar atau sudah menjadi standar patokan. Karena bentuk dari grafik histogram ini berbeda di setiap foto, hal ini disebabkan karena ini tergantung dengan kondisi saat subjek foto.
Selain bisa mengetahui exposure dengan tepat menggunakan histogram, kalian bisa juga untuk menemukan rentang dinamis dan kontras pada foto. Dengan demikian, kalian bisa mengetahui foto dengan hasil yang belum sempurna atau belum sesuai dengan selera kalian.
